Dimasa sekarang ini mungkin sudah tak banyak lagi orang yang tahun dengan nama 7-Up. 7-Up bukan nama boyband ataupun girlband asal korea. 7-Up adalah nama merek minuman ringan yang pertama kali diproduksi di St Luis pada tahun 1929. Minuman ringan yang sangat populer pada masanya ini ternyata menyimpan sebuah kisah menarik. Sebuah kisah yang bisa memotivasi diri kita tentang arti dari sebuah perjuangan yang harus dilakukan -pantang menyerah-.
Pada awalnya perusahaan ini memilih nama 3-Up untuk merek minuman ringan bersodanya. Namun sayangnya, usaha pertama yang dilakukan perusahaan tersebut gagal. Kemudian si pemilik sekaligus pendiri kembali mencoba peruntungannya. Namun kali ini dia mengganti nama merek minuman sodanya menjadi 4-Up. Malangnya, usaha yang ia lakukan untuk kedua kalinya sama persis seperti usaha sebelumnya. Ia kembali gagal.
Si pemilik kemudian berusaha bangkit dari kegagalan yang telah ia alami untuk kedua kalinya itu. Untuk yang ketiga kalinya ia mencoba usaha dengan mengganti nama 4-Up menjadi 5-Up. Hasilnya sudah bisa kita tebak. Ia kembali gagal.
Kecintaanya pada minuman bersoda membuatnya tidak menyerah sampai disitu. Ia kembali berusaha lagi dengan memakai nama merek baru, yaitu 6-Up. Lagi-lagi, produk dengan nama merek ini pun gagal dan akibatnya sang pemilik menyerah.
Setelah beberapa tahun berlalu, muncul sebuah minuman ringan bersoda yang sangat populer dan meledak di pasaran. Nama minuman ini adalah 7-Up. Namun sayangnya, sipemilik sekaligus pendiri perusahaan ini adalah orang yang berbeda, bukan pemilik dan pendiri sebelumnya. Karena sipemilik dan pendiri tersebut telah lama berhenti dan memutuskan untuk menyerah.
Inilah pelajaran yang bisa kita ambil:
Kita memang tidak akan pernah tahu kapan usaha yang kita jalankan akan membuahkan hasil. Namun kita harus yakin bahwa suatu saat nanti pastilah waktu itu akan tiba. Semua akan indah pada waktunya, bukan ?
Justru karena kita tidak akan pernah tahu kapan kesuksesan itu tiba, maka jangan pernah kita berfikir untuk menghentikan usaha yang kita lakukan dan kemudian menyerah. Jika usah pertama kita gagal, maka lakukanlah usaha yang kedua. Jika kembali gagal, coba usaha yang ketiga, dan bahkan jika usaha ketiga, kemepat, kelimasa samapi keseratus yang kita lakukan masih tetap gagal, kita jangan sampai berhenti dan memutuskan untuk menyerah.
Jangan pernah berhenti samapi jerih payah kita membuahkan hasil. Ingatlah, seorang Thomas Alva Edison pun harus mengalami kegagalan sebanyak 9.999 kali sebelum ia berhasil menemukan bola lampu.
Jadi, anda harus percaya bahwa Tuhan akan membayar segala jerih payah dari usaha yang telah kita lakukan. Tuhan tidak akan pernah menghargai murah atas berbagai usaha keras yang telah kita lakukan tersebut. Tunjukanlah, bahwa kita mampu berjuang PANTANG MENYERAH.