Baru-baru
ini Afrika Selatan diteror tikus raksasa pemakan bayi. Ukuran tikus tersebut hampir
sama dengan kucing. Setidaknya telah terjadi dua kali tragedi mengerikan
tersebut. Dua bayi yang dimakan hidup-hidup oleh tikus raksasa itu terjadi
dalam waktu yang hampir bersamaan. Lunathi Dwadwa, salah satu bayi yang masih
berusia 3 tahun tewas di tempat tidurnya di kawasan kumuh di luar Cape Town. Sementara
seorang bayi lainnya menjadi mangsa si tikus raksasa di Soweto, tak jauh dari kota Johannesburg.
Lunathi
ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan oleh orangtuanya. Ibu dari Lunathi, Bukiswa
Dwadwa mengatakan bahwa mereka tidak mendengar adanya tangisan atau jeritan
dari sang bayi. Mereka tidak bisa lupa betapa mengerikannya kondisi Lunathi. Bola
matanya keluar dan wajahnya rusak dari alis hingga pipi. Ayah Lunathi, Mncedisi Mokoena menambahkan bahwa tidak ada
yang bisa melakukan itu semua kecuali tikus.
Beberapa jam
kemudian, polisi menemukan kasus yang sama. Seorang bayi perempuan diserang segerombolan
tikus besar saat ibunya yang masih remaja pergi dengan teman-temannya. Seorang polisi
menerangkan bahwa mereka mendapat panggilan dari lokasi kejadian mengenai
tewasnya seorang bayi akibat serangan tikus. Polisi juga telah menahan ibu dari
sang bayi dengan tuduhan kelalaian yang mengakibatkan kematian.
Beberapa bulan
lalu, seorang kakek bernama Nomathemba Joyi (77) juga tewas setelah tikus-tikus
raksasa memakan bagian kanan wajahnya. Di kawasan kumuh di Afrika Selatan, tikus-tikus
raksasa dapat ditemukan dengan mudah di tempat sampah. Tikus-tikus tersebut
dapat tumbuh hingga sempanjang satu meter. Sementara taring atau gigi depannya
mencapai sepanjang dua setengah sentimeter.
Tikus-tikus
itu diyakini termasuk jenis African Giant Pouched Rats, yaitu salah satu jenis
tikus terbesar di dunia. Tikus-tikus tersebut lebih aktif di malam hari
(nokturnal), pemakan segala (omnifora), dan bisa memproduksi 50 anak dalam satu
tahun. Beberapa suku di Afrika mengembangbiakkan tikus jenis itu untuk dimakan.